Monday, January 14, 2019

Kawasan Terdampak Tsunami

Peta berikut merupakan contoh peta kawasan terdampak tsunami. Pertanyaannya adalah, apakah semua orang bisa memahani informasi yang terdapat pada peta tersebut (?) Misalnya informasi kawasan terdampak, ketinggian genangan, zona aman, dan lain sebagainya. Bahkan, tidak semua orang bisa membaca koordinat yang terdapat pada peta tersebut. Sehingga perlu ada bentuk peta yang lebih sederhana, sehingga informasi yang disampaikan kepada masyarakat mudah untuk dipahami oleh masyarakat secara luas.

Saturday, January 12, 2019

QR Code dan evakuasi

Informasi terkait tempat evakuasi dan juga jalur evakuasi menjadi hal yang sangat penting saat terjadi tsunami. Jika tsunami terjadi, maka masyarakat yang tinggal di lokasi terdampak harus sesegera mungkin dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar bisa mencapai tempat evakuasi sementara (shelter) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Gambar berikut merupakan contoh sebaran shelter yang bisa diakses dengan melakukan pemindai (scan) pada QR Code yang telah tersedia. Dengan semikian, setiap pemilik android phone dengan mudah dapat memperoleh informasi terhadap peta tersebut.

Menetukan tempat evakuasi sementara (Shelter)

Bagaimana cara menentukan tempat evakuasi sementara (TES) atau shelter..? Tentu saja bangunan yang tidak akan terendam tsunami dan jauh dari jangkauan tsunami. Gambar berikut merupakan sebaran tempat evakuasi sementara jika tsunami menerjang ke Kecamatan Puger. Terdapat beberapa pertimbangan sehingga tempat tersebut bisa dijadikan tempat evakuasi, diantaranya lokasi yang jauh dari jangkauan gelombang, dimensi tempat atau gedung yang cukup luas untuk dijadikan tempat evakuasi, dan juga status bangunan (private, public, dsb). 


Thursday, January 10, 2019

Investigasi pasca bencana dengan drone

Investigas kawasan terdampak bencana dengan menggunakan drone merupakan menu wajib dapam setiap upaya dalam pemulihan (recovery) pasca bencana. Gambar berikut merupakan gambar dari drone produk DJI untuk seri Mavic Pro. Dengan ketinggian terbang maksimal sekitar 500 meter dan jangkauan jelahjah sampai dengan 7 km, drone model ini cukup mampu diandalkan. Kelemahan pada produk ini terdapat pada remotenya yang terkadang hilang signal jika terhalang bukit atau gedung, sehingga saat sedang menerbangkan drone model Mavic Pro maka seorang pilot drone membutuhkan ruang dan tempat yang cukup tinggi dan tidak terhalangang gedung maupun bukit. Tujuannya agar tidak mudah hilang signal saat drone sedang berada di udara. Video di bawah ini merupakan salah satu contoh hasil survei saat admin berada di Tanjung Lesung, Banten pasca tsunami.

 

Wednesday, January 9, 2019

Kecepatan Gelombang Tsunami


Berapa kah kecepatan rambat gelombang yang diakibatkan longsor material vulkanik yang jatuh kelaut..? Untuk menghitung kecepatan gelombang dan rambatan gelombang sampai ke darat, maka harus diketahui berapa kedalaman laut di selat sunda. Jika kedalaman selat sunda adalah 100 m dan jarak dari anak gunung krakatau ke Tanjung Lesung, Banten adalah 50.3 km, maka kita gunakan kecepatan rambat gelombang dengan rumus kecepatan adalah akar g x h, yaitu akar dari 10 x 100 = akar 1000 atau sama dengan 33.3 m/s (118 km/jam).

Berapa waktu tempuh gelombang dari sumber gempa atau sumber longsor menuju ke darat, adalah sekitar 30 menit saja. Akan tetapi semakin dangkal laut maka kecepatan gelombang pun berkurang akan tetapi tinggi gelombang naik sehingga jika diambil rata-rata dengan asumsi kedalaman laut yang semakin dangkal sampai dengan bibir pantai maka perkiraan waktu tempuh dari sumber longsor adalah sekitar 45 menit sampai dengan 60 menit.

Tsunami akibat erupsi anak Gunung Krakatau

Fenomena terjadinya gempa akibat aktifitas gunung berapi mungkin bukan merupakan hal yang luar biasa, karena gempa akibat aktifitas vulkanik memang sering terjadi, khususnya di kawasan yang dikelilingi oleh gugus gunung berapi aktif. Akan tetapi, bagaimana dengan tsunami akibat gunung berapi yang meletus...?

Baru-baru ini, dunia dikejutkan dengan tsunami yang menerjang kawasan Banten dan Lampung Selatan. Tidak ditemukan catatan gempa dari BMKG, akan tetapi diwaktu yang bersamaan anak Gunung Krakatau menunjukkan aktifitasnya dengan beberapa kali mengeluarkan pijar lahar dan awan panas hingga ketinggian 4 km. Hasil citra satelit pun menunjukkan hal yang menakjubkan. Tampak bagaimana terjadi pengurangan daratan yang sangat signifikat setelah terjadi letusan. Longsoran material vulkanik atau bahkan sebagian tubuh anak gunung krakatau longsor dan jatuh kelaut sehingga mengakibatkan riak yang gelombangnya merambat sampai ke Banten dan Lampung Selatan.



Penyebab Tsunami

Tsunami bisa diakibatkan gempa di dasar laut dengan kedalaman tertentu. Indonesia merupakan negara yang dikelilingi oleh patahan aktif dunia. Patahan tersebut merupakan pertemuan dari lempeng indo-australila dan lempeng eurasia. Jika terjadi gempa dengan kedalaman 10 km, maka hal ini dapat memicu terjadinya tsunami. Perhatikan gambar di samping ini, bagaimana situasi normal kemudian terjadi gangguan yang berdampak kepada gelombang yang diakibatkan gempa tersebut.

Kecepatan gelombang ke darat bisa mencapai 1000 km/jam akan tetapi semakin dangkal laut, maka kecepatan gelombang tsunami pun semakin berkurang hingga 50 km/jam saja. Akan tetapi, kecepatan tersebut masih cukup cepat jika dibandingkan rata-rata kecepatan berjalan manusia yang hanya 1.4 m/detik atau sekitar 5.0 km/jam saja. Dengan kecepatan rambatan gelombang tersebut maka melakukan evakuasi sebelum datangnya gelombang merupakan cara yang paling tepat untuk selamat. Mari siaga bencana, dengan meningkatkan kapasitas dan pemahaman diri akan bahaya tsunami, jalur evakuasi, tempat evakuasi, dan sebagainya. Dengan siaga bencana, maka akan banyak jiwa yang selamat dan diselamatkan. Salam tangguh untuk kita semua.

Tas siaga bencana

Walau pun kita tidak ingin terkena musibah seperti gempa, banjir, tanah longsor, tsunami, puting beliung dan bencana alam lainnya, tetapi kesiap siagaan perlu diupayakan. Bahkan setiap individu sebaiknya mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

Jika anda bertempat tinggal di daerah rawan bencana, ada baiknya anda menyiapkan tas siaga bencana. Tas ini merupakan tas yang khusus dan hanya digunakan saat terjadi bencana saja. Apa saja yang harus ada di dalam tas siaga bencana, diantaranya adalah; pakaian secukupnya, jas hujan, makanan siap santap, air minum secukupnya, senter, uang tunai, peluit, peralatan P3K secukupnya dan dokumen penting. Upayakan agar bekal yang dibawa di dalam tas siaga bencana cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar selama 2-3 hari. Jika terjebak di lokasi bencana, irit lah dalam menggunakan logistik seperti makanan dan minuman. Gunakan peluit untuk menarik perhatian tim penyelamat, dan tetap berkomunikasi semampunya jika anda masih terkoneksi dengan jaringan telepon dan kirim pesan yang seperlunya saja. Ayo siaga bencana...

Tempat Evakuasi Sementara

Peta di bawah ini merupakan sebaran tempat evakuasi sementara (TES) yang berada di Desa Puger Wetan. Setiap tanda lokasi pada gambar memiliki informasi shelter yang dimaksud seperti, kapasitas, jumlah lantai, luas halaman, dan juga koordinat lokasi shelter.